JAKARTA - Setiap orang yang buang air besar (BAB) ternyata memiliki frekuensi sangat bervariasi. Sebagian besar dari kita mungkin menganggap frekuensi normal adalah satu kali dalam sehari.

Namun, penelitian baru dari Institute for Systems Biology (ISB) mengungkapkan bahwa yang paling sehat justru ada di antara satu hingga tiga kali sehari. Temuan ini memperluas pemahaman kita tentang pentingnya frekuensi BAB terhadap kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Dilansir dari laman resmi Institute for Systems Biology, para peneliti ISB menganalisis data dari lebih dari 1.400 orang dewasa sehat yang dicatatakan dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Cell Reports Medicine

Data tersebut mencakup informasi klinis, gaya hidup, genetika, serta mikrobioma usus. Hasilnya, ditemukan bahwa frekuensi BAB yang terlalu jarang (sembelit) maupun terlalu sering (diare) memiliki kaitan erat dengan risiko gangguan organ, seperti ginjal dan hati.

Para peneliti membagi frekuensi BAB peserta ke dalam empat kelompok:

- Sembelit: 1–2 kali per minggu

- Rendah-normal: 3–6 kali per minggu

- Tinggi-normal: 1–3 kali per hari

- Diare: Lebih dari 3 kali per hari dengan BAB yang encer

Dari hasil analisis tersebut, ditemukan bahwa kategori 'tinggi-normal', yakni antara 1 hingga 2 kali BAB per hari, merupakan zona yang paling sehat. Para peneliti menyebutnya sebagai "zona Goldilocks", yaitu tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, sehingga pas dalam jumlah serta frekuensinya.